Kamis, 28 November 2013

Remedial ekonomi uh 2

Pertumbuhan ekonomi : Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan
menuju keadaan yang lebih baik selama
periode tertentu. Pertumbuhan
ekonomi dapat diartikan juga sebagai
proses kenaikan kapasitas produksi
suatu perekonomian yang diwujudkan
dalam bentuk kenaikan pendapatan
nasional. Adanya pertumbuhan ekonomi
merupakan indikasi keberhasilan
pembangunan ekonomi.

Pembangunan ekonomi : Pembangunan ekonomi adalah suatu
proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan
memperhitungkan adanya pertambahan
penduduk dan disertai dengan
perubahan fundamental dalam struktur
ekonomi suatu negara dan pemerataan
pendapatan bagi penduduk suatu
negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas
dari pertumbuhan ekonomi (economic
growth); pembangunan ekonomi
mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
sebaliknya, pertumbuhan ekonomi
memperlancar proses pembangunan
ekonomi.

Sumber : http://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi


Industri-Ekonomi Korea
Tepat 2 hari setelah Korea Selatan merdeka, Indonesia
juga memproklamir kemerdekaan setelah 2 kota besar
Jepang dijatuhi bom atom pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Sesaat setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, Belanda dan sekutu (Inggris, Amerika
Serikat dan cs) secara berusaha menjajah kembali
wilayah Indonesia. Pada saat yang sama, terjadi
pemberontakan diberbagai daerah di nusantara. Hal
yang sama terjadi di Korea Selatan. Tidak lama setelah
merdeka, Korea mengalami perang saudara yang
disulut oleh kepentingan ideologi asing. Perang Korea
pada 1950-1953 yang menewaskan hampir 2.5 juta jiwa
menghancurkan perekonomian dan stabilitas negara
yang baru berdiri.
Merdeka Pada Tahun yang Sama, Tapi Hasilnya Berbeda
Dari segi usia dan sejarah pahit masa-masa pra dan
pasca kemerdekaan, Indonesia tidak jauh berbeda
dengan Korea Selatan (Korsel). Indonesia dan Korsel
sama-sama menjadi negara miskin setelah lama
dijajah. Namun, ada satu hal yang sangat mencolok
antara Indonesia dan Korsel pada saat itu (dan
sekarang). Indonesia sangat kaya dengan sumber daya
alam dan tanah yang subur, sementara Korea sangat
miskin dengan sumber daya alamnya. Dalam kondisi
yang bertolakbelakang ini, ternyata dalam beberapa
dekade kemudian justru Indonesia tertinggal jauh
dibanding Korea. Bukan sebaliknya…..
Dari awalnya adalah negara pertanian tradisional paling
miskin, Korsel bangkit menjadi negara industri modern
yang disegani dunia. Bayangkan, diawal-awal Korsel
harus bergantung pada utang luar negeri hanya
sekadar bertahan, bukan berkembang. Saking begitu
miskinnya, AS juga sampai memutuskan mengurangi
bantuan karena mengira Korsel tidak akan pernah bisa
tumbuh.
Dalam beberapa dekade kemudian, Korsel mencetak
prestasi yang sangat luar biasa sekaligus
menjungkirkan semua pandangan rendah terhadap
bangsa Korea. Pada saat yang sama, bangsa Korea
bertekad untuk menyalip negara yang pernah menjajah
dan negara yang pernah memandang sebelah mata.
Perihnya penjajahan Jepang membuat bangsa Korea
harus mengalahkan bangsa Jepang (dalam pengertian
soft-power). Ditambah dengan sikap AS yang awalnya
memandang rendah justru membuat bangsa Korsel
bangkit dan sadar bahwa hanya kebijakan radikal dan
semangat kebangsaan tinggi (atau istilah Bung Karno :
national and character building) yang bisa
membebaskan perekonomian dari stagnasi dan
kemiskinan.
Indonesia yang kaya dengan sumber daya dan hasil
alamnya, meskipun merdeka pada tahun yang sama
dengan Korea, bangsa Indonesia ternyata tertinggal
sangat jauh 4 dekade kemudian. Selama kurun
1960-1990, Korsel merupakan termasuk salah satu
negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat. Tahun
1988 (43 tahun kemerdekaan), Korsel sukses menjadi
tuan rumah Olimpiade Dunia 1988. Memasuki tahun 1990-
an, Korea semakin menunjukkan eksistensinya menjadi
negara maju dengan pertumbuhan ekonomi dan indeks
pembangunan manusia yang tinggi.
Dan hingga saat ini, Korsel telah mengalahkan banyak
negara dunia termasuk Eropa. Korsel menjadi negara
dengan kekuatan ekonomi ke-15 terbesar dunia dan
keempat di Asia setelah Jepang, China dan India. Korsel
menjadi salah satu negara eksportir barang
manufaktur berteknologi tinggi utama, mulai dari
elektronik, mobil/bus, kapal, mesin-mesin, petrokimia
hingga robotik.
Salah satu kekuatan ekonomi Korsel digerakkan oleh
sistem jaringan. Bila bangsa China menggunakan akar
jaringan rantau yang berbasis pada klan/marga, dialek,
lokalitas, perhimpunan dan terpenting kepercayaan.
Bangsa Korea juga menerapkan akar jaringan yang
sama yakni kepercayaan yang lebih dikenal dengan
Chaebol. Jaringan Chaebol Korea merupakan konglomerasi
korporasi raksasa yang menguasai ekonomi Korea.
Chaebol didukung oleh keluarga, namun berbeda dengan
Keiretsu di Jepang atau Grupo di Amerika Latin, para
pemimpin Chaebol hampir tidak pernah memegang posisi
resmi/legal chaebol yang dipegangnya. Diantara
konglomerasi Chaebol adalah korporasi raksasa
Samsung, LG, Hyundai-Kia dan SK.
MS Oasis ini merupakan kapal penumpang terbesar
dunia. Kapal ini dibuat oleh perusahaan Korsel STX
Europe.
Angka-Angka Fantastis Ekonomi Korea
Diawal tahun 1960-an, ekonomi bangsa Indonesia tidak
jauh berbeda dengan  Korea. Pada saat
itu,perndapatan per kapita negara Korsel dan
Indonesia dibawah US 100 dolar. Indonesia dengan
pendapatan per kapita sekitar USD 70 dan Korea USD 80
per kapita. Lima puluh tahun kemudian, income per
kapita bangsa Korea Selatan naik menjadi USD 19.000,
sementara Indonesia baru menyentuh USD 2.200.
Pendapatan per kapita Korsel naik 235 kali lipat dan
Indonesia hanya naik 1/8-nya atau naik 31 kali.
Ini berarti, rata-rata rakyat Korsel mengalami
peningkatan pendapatan 490% per tahun, sementara
kenaikan pendapatan rata-rata rakyat Indonesia hanya
64% per tahun. Angka ini tentu tidak menunjukkan
realitas yang sesungguhnya, karena baik Korea maupun
Indonesia masih memiliki Indeks Gini yang tinggi
(perbedaan antara si kaya dan miskin).
Berikut beberapa angka fantastis dari negeri Korea
Selatan :
Negara dengan kenaikan PDB lebih 400 kali lipat dari USD
2,3 miliar (1962) menjadi USD 930 miliar (2008 )
Negara dengan kenaikan Income per capita 23500%
dari USD 80 (1962) menjadi USD 19.000 (2008 )
Negara produsen terbesar dibidang perkapalan
(sumber). Salah satu produk fenomenal dari industri
perkapalan Korea adalah Kapal MS Oasis of the Seas. MS
Oasis ini merupakan kapal penumpang terbesar dunia.
Kapal ini dibuat oleh perusahaan Korsel STX Europe.
Termasuk Kapal Perang RI (Sumber).
Negara produsen terbesar ke-3 dibidang
semikonduktor.
Negara produsen terbesar ke-4 dibidang digital
elektronik.
Negara produsen terbesar ke-5 masing-masing
dibidang otomotif, baja, tekstil dan petrokimia.
Negara dengan akses internet tercepat di dunia (12
Negara Internet Tercepat Dunia)
Kekuatan ekonomi ke-4 terbesar di Asia setelah
Jepang, China dan India. Didunia Korsel menduduki
peringkat ke-15.
Negara eksportir terbesar ke-11 dunia. Atau menduduki
eksportir terbesar ke-3 Asia setelah China (2 dunia)
dan Jepang (4 dunia). Sementara Indonesia berada di
peringkat 31.
Negara dengan 97% eskpor merupakan produk
manufaktur berteknologi tinggi.
Negara dengan cadangan devisa terbesar ke-4 dunia.
Negara dengan pertumbuhan ekspor rata-rata 30%
selama 3 dekade. Nilai ekspor naik dari 3% GDP (1962)
menjadi 37% GDP (2000)
Negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI)
tinggi. Peringkat 26 dari 180 negara. Sementara HDI
Indonesia berada di peringkat 111 dan lain-lain.
Belajar dari Kunci Sukses Korea Selatan
Bagaimana dari negara miskin sumber daya, Korsel bisa
membangun kekuatan industri yang begitu dahsyat?
Kasus Korsel menunjukkan kunci sukses suatu
pembangunan ekonomi bukan terletak pada ada atau
tidaknya SDA, tetapi pada ada tidaknya kemauan dan
kemampuan manusianya, terutama level pemimpinnya,
dan pada pilihan pilihan strategi kebijakan (Sri Hartati
Samhadi).
Menurut ekonom Korea Institut for International
Economic Policy, Chuk Kyo Kim,  keberhasilan Korea
Selatan dapat tidak lepas dari perhatian besar
pemerintah Korsel pada pendidikan, pembangunan
sumber daya manusia, serta investasi agresif di
kegiatan penelitian dan pengembangan.
Disamping faktor besar dari pemerintah, kesuksesan
Korsel juga tidak lepas dari pembangunan karakter dan
kebangsaan rakyat Korsel yang tangguh. Tumbunya
jiwa kewiraswastaan, tenaga kerja yang sangat
terlatih, pengelolaan utang luar negeri yang baik,
pemerintahan yang relatif bersih, makroekonomi yang
solid, dan kondisi sosial-politik yang relatif bebas dari
konflik.
Keberhasilan Korsel jelas didukung budaya kerja keras
dan etos kerja yang tinggi. Orang Korsel dikenal
sebagai pekerja keras, dengan jam kerja jauh lebih
panjang dibandingkan negara-negara yang tergabung
dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi
(OECD) lain. Faktor lain adalah adanya kemitraan kuat
antara pemerintah, swasta dan masyarakat, serta
kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan
cepat terhadap perubahan teknologi dan tantangan
baru.
Dari sisi strategi kebijakan, dari awal penguasa Korsel
menyadari pentingnya mengembangkan sektor
generatif. Hal itu meliputi sektor-sektor ekonomi
unggulan yang secara simultan bisa menjadi sumber
akumulasi kapital dan memungkinkan terjadinya
pertumbuhan berbagai industri turunan dan industri
terkait, sekaligus sumber inovasi teknologi dan
kelembagaan, seperti pada kasus industri baja dan
industri pembuatan kapal.
Industri baja yang kuat menjadi katalis bagi
tumbuhnya industri otomotif, pembangunan kapal,
peti kemas, jalan raya, konstruksi, dan industri
perlengkapan rumah tangga, yang saling mendukung
dan memperkuat. Sementara itu, industri pembuatan
kapal melahirkan industri rekayasa elektrik, elektronik,
kimia, material, dan mekanis.
Jadi, selain “political will” pemerintah Korsel yang
tinggi terhadap pembangunan bangsanya, mentalitas
rakyat Korea sudah terbentuk dengan bangga dan
cinta menggunakan produk lokal. Orang Korea paling
benci menggunakan produk dari negara yang pernah
menjajahnya yakni Jepang. Untuk menggunakan
produk canggih, secara bertahap dan mandiri, mereka
memproduksi sendiri. Karakter bangsa yang cinta akan
produk dalam negeri ini membuat perusahaan-
perusahaan raksasa Korea jaya didalam negeri
sekaligus bertahap jaya di luar negeri.
Produk-produk Samsung Electronics, POSCO, Hyundai
Motor, KB Financial Group, Shinhan Financial Group,
Samsung Life Insurance, Korea Electric Power, LG
Electronics, Hyundai Mobis, LG Chem menjadi pilihan
utama warga Korea. Produk-produk perusahaan Korea
dapat ditemukan disetiap sisi jalan (mobil dan motor),
setiap individu (ponsel, kamera), setiap rumah
(televisi, mesin cuci, AC, rice cooker dll).
Hyundai Genesis Coupe, mobil mewah/lux yang
diproduksi oleh PT Hyundai Kia Automotive Group,
perusahaan mobil nomor 4 dunia setelah Toyota, GM
dan Volkswagen
Sumber : http://
nusantaranews.wordpress.com/2009/12/21/belajar-
dari-korea-selatan-angka-angka-fantastis-industri-
ekonomi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar